Secara umum, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan gambaran peranan strategis generasi muda pada Pilkada 2024 sebagai bentuk perwujudan kedaulatan pemuda dalam memilih pemimpin bangsa. Tidak hanya itu, juga memetakan berbagai masalah kedaulatan yang muncul pada Pilkada 2024 yang mempengaruhi independensi dan integritas pemilih pemula dan muda. Sekaligus meningkatkan kepedulian pemilih pemula dan pemilih muda, berpartisipasi aktif dalam Pilkada 2024 sebagai wahana perwujudan kedaulatan pemuda.
Partisipasi pemilih pada pemilu dari waktu ke waktu memperlihatkan adanya kondisi yang stagnan. Apalagi dikaitkan dengan partisipai pemilih pada kelompok pemilih pemula dan muda, maka akan tergambar bahwa dinamika politik pemuda juga masih memperlihatkan kondisi yang stagnan.
Hasil studi mengenai kelompok milenial, mengisyaratkan adanya perilaku a-politik (tidak senang dengan politik) dikalangan milenial. Sehingga hal ini, juga berpotensi untuk menciptakan partisipasi politik yang cenderung stagnan pada Pilkada tahun 2024. Padahal Pilkada kali ini, dinilai banyak kalangan sebagai wahana konsolidasi demokrasi yang menentukan arah perkembangan demokrasi Indonesia di masa datang.
Setelah sambutan, kemudian dilanjutkan dengan paparan dari para narasumber. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung lancar hingga pukul 17.00 Wita.(*)