FAJAR, LUWU UTARA — PT PLN (Persero) menunjukkan komitmennya untuk menyediakan akses listrik ke seluruh pelosok Indonesia, termasuk wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Menghadapi tantangan geografis dan infrastruktur yang terbatas di daerah-daerah tersebut, PLN meluncurkan inisiatif inovatif berupa pemasangan 36 unit mikro pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan sistem penyimpanan energi yang dikenal sebagai SuperSUN.
Proyek ini bertujuan untuk melayani 36 pelanggan di Dusun Lamiko-miko, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan.
Dusun Lamiko-miko, yang terletak di tepi Teluk Bone, merupakan salah satu daerah pesisir terpencil. Dengan kehadiran SuperSUN, masyarakat kini dapat menikmati listrik selama 24 jam penuh tanpa harus mengandalkan genset. Sebelumnya, warga hanya dapat menggunakan genset dari pukul 18.00 hingga 22.00 dengan biaya mencapai Rp90.000 per bulan. Kini, mereka hanya perlu membayar Rp40.000 per bulan untuk menikmati akses listrik yang lebih baik.
Salah seorang warga, Rapida, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada PLN. Pihaknya sekarang bisa menikmati listrik 24 jam. Ini sangat membantu kami, terutama untuk kebutuhan sehari-hari. Ia menjelaskan bahwa sebelum adanya listrik PLN, warga yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan harus menyeberang laut selama 30 menit ke Malangke hanya untuk membeli perlengkapan rumah tangga dan kebutuhan lainnya.
“Dengan listrik PLN, semua jadi lebih mudah,” kata Rapida, Selasa, 22 Oktober 2024.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Budiono, menegaskan bahwa SuperSUN adalah bukti keseriusan PLN dalam mewujudkan listrik yang adil bagi seluruh masyarakat. Ia menceritakan tantangan akses menuju Dusun Lamiko-miko yang tidak mudah, di mana petugas PLN harus menyeberang laut menggunakan perahu kecil selama satu jam untuk mengangkut material.