Oleh sebab itu, kata dia, agar masyarakat kelas menengah bisa meningkat kembali, pembangunan rumah di desa tidak boleh dilakukan oleh kontraktor besar atau dari kalangan konglomerat. “2 juta rumah setiap tahun di desa reserved untuk pengusaha kecil, kontraktor kecil. 1 juta (rumah di kota) itu terbuka (untuk perusahaan besar),” pungkasnya.
Untuk diketahui, pembangunan 3 juta rumah akan menjadi program prioritas era Pemerintahan Prabowo-Gibran setiap tahunnya. Sehingga, jumlah rumah yang akan dibangun sampai dengan akhir periode Prabowo-Gibran ditargetkan mencapai 15 juta rumah.
Bahkan, agar target ini dapat dilakukan secara fokus. Pemerintahan Prabowo-Gibran juga akan kembali menghadirkan Kementerian Perumahan Rakyat, sebagai pecahan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Dari kode yang sempat disampaikan oleh Adik Prabowo ini, besar kemungkinan Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 sekaligus pendiri Partai Gelora, Fahri Hamzah akan ditunjuk menjadi Menteri Perumahan Rakyat periode 2024-2029. (jwp-wid)
