Gejala workaholic orang Jepang ditandai bekerja terus hingga bisa sampai malam, bahkan ketika sudah lelah dan sakit pun mereka bekerja, juga di Korea dengan adanya tekanan dari atasan dan ekspektasi kinerja yang tinggi masih membuat banyak orang merasa harus bekerja lebih lama. Tidak heran sering didapati ada pekerja mengalami “karoshi”. Mereka yang mengalami karoshi adalah mereka yang memiliki watak gila kerja yang berlebihan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan (fisik mental) bahkan kematian.
Fenomena yang jamak ditemukan pada pekerja adalah stres akibat kerja yang dialami sebagian besar pekerja. Stres akibat kerja bisa terjadi karena banyaknya tugas, ketidakpuasan soal pendapatan, hingga lingkungan kerja yang kurang nyaman dan target yang harus dicapai, termasuk kelelahan. Survey Gallup menyebut sebanyak 44% pekerja di dunia mengalami stress pada 2022. Ada 59% pekerja di dunia saat ini berhenti melakukan sesuatu yang ekstra dalam pekerjaannya (quiet quitting). Kejadian ini muncul karena banyak pekerja yang semakin sadar akan pentingnya menghindari stres akibat bekerja berlebihan (http://www.shrm.org, 2023)
Itulah sebabnya WHO dalam memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia 2024 yang bertepatan 10 Oktober kemarin, mengangkat tema “Mental Health at Work” atau “Kesehatan Mental di Tempat Kerja”. Kesehatan mental yang prima dapat terwujud lewat kerja ikhlas dengan menyertakan sikap ikhlas dan niat yang ikhlas. Keikhlasan adalah perbuatan yang sifatnya kerelaan hati atau merelakan dengan tulus mengharapkan ridha Allah Swt semata. Wallahu aβlam (*)