FAJAR, MAKASSAR — Kantor Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan menggelar konferensi pers untuk merilis kinerja APBN regional Sulawesi Selatan periode sampai dengan 31 Agustus 2024 yangdiselenggarakan pada Kamis, 26 September 2024.
Kegiatan tersebut diselenggarakan secara daring melalui tautan s.id/APBNSulsel2024.
Kepala Kanwil DJPb Sulsel, Supendi mengatakan bahwa perkembangan ekonomi regional Sulsel. Tingkat Inflasi Sulsel pada Agustus 2024 mencatatkan performa yang baik sebesar 1,77 persen (yoy), berada pada rentang sasaran 3 persen +1.
“Tingkat deflasi month-to-month (m to m) sebesar 0,04 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) sebesar 0,61 persen,” ucapnya.
Dia mengatakan bahwa secara umum neraca perdagangan kumulatif Januari-Agustus 2024 mengalami penurunan sebesar 0,43 (yoy). “Neraca perdagangan yang melanjutkan tren surplus sepanjang 49 bulan terakhir,” katanya.
Lalu untuk segi kinerja APBN Anging Mammiri pendapatan APBN Sulsel sampai dengan 31 Agustus 2024 mencapai Rp10,93 triliun atau 62,96 persen dari target. “Capain tersebut meningkat sebesar 10,09 persen (yoy),” ucapnya.
Kemudian dari segi belanja APBN Sulsel sampai dengan 31 Agustus 2024 mencapai Rp35,86
triliun atau 63,24 persen dari pagu. “Capaian tersebut meningkat sebesar 9,59 persen (yoy),” ujar dia.
Dia mengatakan bahwa pertumbuhan belanja dan APBN Sulsel masih menjadi epicentrum perekonomian di Pulau Sulawesi.
Kepala Bidang Data dan Pengawasan Potensi Perpajakan, Kanwil DJP Sulselbartra, Adnan Muis mengatakan, bahwa dari segi penerimaan negara kinerja penerimaan pajak sampai dengan 31 Agustus 2024 mencapai Rp8,52 triliun atau 58,69 persen dari target tahun 2024 sebesar Rp14,52 triliun.