Survei juga mencatat bahwa pasangan Budiman – Akbar memperoleh dukungan kuat dari kelompok pemilih kelas bawah (grassroot) dengan angka 52,65 persen, diikuti oleh Ibas – Puspawati dengan 36,33 persen. Pada kelompok pemilih milenial, Budiman – Akbar masih unggul dengan 47,72 persen, sementara Ibas – Puspawati meraih 42,13 persen.
Sebaliknya, pada kategori pemilih terpelajar, Ibas – Puspawati berada di posisi teratas dengan 51,61 persen, meninggalkan Budiman – Akbar yang memperoleh 32,26 persen. Pasangan Isrullah – Usman menduduki posisi ketiga di semua kategori, termasuk pada pemilih terpelajar dengan 6,45 persen.
Di kalangan pemilih emak-emak, Budiman – Akbar juga meraih suara terbanyak dengan 50,73 persen, diikuti Ibas – Puspawati yang mendapatkan 40,49 persen.
Peluang Perubahan Masih Terbuka
Meski hasil survei menunjukkan keunggulan Budiman – Akbar, Yuhardin menegaskan bahwa sebanyak 38,53 persen pemilih masih ragu atau termasuk swing voters. Hal ini membuka peluang terjadinya perubahan peta elektabilitas menjelang hari pemilihan.
“Hasil ini menunjukkan bahwa meski Budiman – Akbar sementara unggul, dinamika politik masih sangat mungkin berubah, terutama dengan tingginya persentase pemilih yang belum pasti,” ujar Yuhardin.
Pemilihan Bupati Luwu Timur 2024 diprediksi akan berlangsung ketat, mengingat kedua pasangan calon utama masih memiliki basis dukungan yang kuat di masing-masing wilayah.