MAKASSAR, FAJAR–Untuk menunjang kualitas pertandingan, PSSI juga telah melakukan pelatihan dan pembinaan terhadap wasit. Harapannya, kesalahan-kesalahan yang terjadi sebelumnya tidak terulang lagi.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan, dengan meningkatkan kualitas SDM, praktik-praktik kotor dalam sepak bola seperti match fixing (pengaturan laga), sepak bola gajah, dan lainnya bisa dituntaskan, serta menindak tegas pelaku yang berbuat salah.
”Kita harap ini bisa menekan kesalahan individu untuk para wasit. Tetapi kalau ada permainan, pengaturan skor, atau sepak bola negatif, ya tetap kita tangkap. Polisi punya komitmen penjarakan, saya punya komitmen hukum seumur hidup,” kata Erick.
Erick juga mengatakan, PSSI melalui komite wasit sudah berdiskusi dengan komdis dan PT LIB untuk menghukum oknum wasit, jika melakukan kesalahan fatal lagi.
”Itulah yang kita harus dorong agar sepak bola ini terus bisa meningkat. Tidak hanya industri olahraganya saja, tetapi juga prestasinya juga, karena ini berkaitan,” tuturnya.
Liaisson Officer (LO) PSM Makassar, Ali Gauli Arif mengaku, pihaknya sudah mengikuti rapat koordinasi, mempelajari dan memahami beberapa aturan baru yang masuk dalam regulasi.
Ada sejumlah perubahan regulasi untuk kompetisi musim 2024/2025 ini, khususnya penggunaan Video Assistant Referee (VAR).
”Saya sudah ikur rapat koordinasi mengenai persiapan dan regulasi baru. Secara overall sih hampir sama, tetapi ada perubahan di VAR. Itu yang paling signifikan,” ujarnya.
Pada intinya, PSM Makassar selalu siap untuk menghadapi kompetisi. Sehingga, mereka tidak akan mempermasalahkan aturan-aturan yang baru diterapkan musim depan.