English English Indonesian Indonesian
oleh

Taufan Pawe Penggerak Sepak Bola Sulsel

FAJAR, PAREPARE— Euforia perayaan gelar juara PSM tumpah ruah. Ribuan pencinta PSM datang menyaksikan momen bersejarah di Stadion Gelora BJ Habibie (GBH), Parepare, Minggu, 16 April.

Antusias ini bahkan sudah terlihat sejak pagi. Para suporter dan penonton memadati Kota Parepare. Mereka rela datang dari jauh luar Parepare hanya untuk menyaksikan tim kebanggaan masyarakat Sulsel ini berlaga. Kian semarak pukul 15.00 Wita, suporter berbondong-bondong ke Stadion GBH.

Ada semangat merayakan juara Liga 1 PSM yang merupakan penantian panjang 23 tahun. Stadion kebanggaan masyarakat Parepare itu bak dipenuhi lautan manusia.

Kesuksesan PSM merengkuh takhta juara Liga 1 tentunya tidak bisa dilepaskan dari kontribusi Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare. Stadion Gelora BJ Habibie (GBH) disulap menjadi sebagai markas PSM musim ini.

Stadion GBH bahkan menuai eksistensi. PSM mampu menjaga poin penuh selama menjamu tamunya di laga kandang. Bukti keangkeran Stadion GBH.

Tanpa adanya Stadion GBH, PSM bahkan nyaris menjadi tim musafir. Sebab, Stadion Mattoanging dan Barombong tak bisa diharapkan. Pemkot Parepare pun bergerak cepat menyambut PSM bermarkas di kota berjuluk Cinta itu.

Wali Kota Parepare, Taufan Pawe (TP) sangat bersyukur Parepare bisa berkontribusi atas keberhasilan PSM menjuarai Liga 1. Apalagi dia sadar, PSM menjadi kebanggaan masyarakat Sulsel bahkan Sulawesi.

Kecintaan pria dengan akronim TP itu akan sepak bola sangat besar. Komitmennya terbukti.

“Sejak PSM bermain di Parepare, kita tidak terkalahkan. Tetapi ini semua bermodalkan niat dan semangat hingga akhirnya doa kami dijawab. 23 tahun kita menunggu dan akhirnya berhasil mengembalikan kejayaan PSM,” syukur Taufan Pawe, Minggu, 16 April.

TP juga berhasil memberikan rasa nyaman kepada pencinta sepak bola selama datang ke Parepare. Bukan hanya itu, kediaman orang nomor satu di Parepare itu juga menyiapkan Rumah Singgah TP untuk Suporter PSM. Rumah yang berlokasi di Jalan Bau Massepe. Bahkan, Rumah Singgah TP ini juga menyiapkan makanan berbuka puasa hingga sahur.

Ini semua bertujuan demi menjaga euforia kebahagiaan demi satu kecintaan sepak bola. “Kita datang di Kota Cinta BJ Habibie membawa perasaan cinta kita, integritas kita untuk membuktikan PSM dengan suporternya tidak bisa dipisahkan,” ungkapnya.

Malam tadi juga, bukan hanya meriah di Stadion GBH. Tetapi, kemeriahan Pesta Rakyat itu, Pemkot Parepare menyiapkan lokasi nonton bareng di Lapangan Andi Makkasau atau tempat berdirinya Monumen Cinta Habibie-Ainun.

Upaya ini tidak lain agar bagaimana tetap mencairkan animo kedatangan masyarakat ke Parepare. Terlebih dia sadar tidak semua dapat menyaksikan perayaan juara secara langsung di GBH.

“Pesta rakyat ini sangat bertujuan untuk alternatif nonton bareng. Bahkan kami sudah bagikan makanan dan minuman berbuka hingga sahur kurang lebih 10 ribu paket,” lanjutnya.

Ketua All Star Legenda PSM, Sumirlan menganggap Parepare memang pantas merayakan euforia kemenangan ini.

Dia menilai Wali kota Parepare, Taufan Pawe sangat luar biasa. “Kami hormat kepada pak wali kota Parepare atas cintanya kepada PSM. Semestinya pemimpin yang lain juga seperti dia,” kata legenda PSM itu.

Dia dan para legenda PSM pun memberikan penghormatan kepada pemain, pelatih, dan manajemen yang berhasil membawa juara kembali pulang ke tanah Sulsel. “Terlebih ini diraih setelah menunggu 23 tahun lamanya,” ungkapnya.

Legenda PSM, Assegaf Razak pun menilai demikian. Dia melihat keberhasilan PSM merengkuh juara ini tidak lepas dari kerja sama dan solidnya semua elemen. Termasuk supporting Pemkot Parepare dalam hal ini Stadion GBH. Semua satu rumpun dan satu tujuan demi membuktikan kecintaan atas klub kebanggaan bersama.

“Pemain menjalankan tugasnya di lapangan, pelatih menuntaskan kerjanya meracik tim dan manajemen mengambil perannya dengan sangat baik. Begitu juga Parepare yang bisa memberikan markas untuk PSM,” ujarnya.

Bekerja Keras Mewujudkan Mimpi Besar

Direktur Utama PSM Makassar, Sadikin Aksa mengatakan season ini menjadi musim yang sulit bagi PSM. Sebab, mereka harus bangkit dengan bayang-bayang ancaman degradasi musim sebelumnya. “Kami terus berjuang, bekerja keras dan mewujudkan mimpi besar ini,” ujarnya.

Sadikin menilai prestasi dan gelar juara ini dipersembahkan kepada masyarakat Sulsel. Khususnya para pencinta PSM. Dengan begitu, dia tetap meminta dukungan masyarakat agar PSM bisa mengukir prestasi yang lebih besar. “Kami berhasil membawa kembali piala itu setelah 23 tahun. We are the champions,” kata dia.

Keberhasilan PSM meraih taktah juara Liga 1 juga tak bisa dilepaskan semua pihak dan dukungan suporter. Kecintaan para suporter memang tak ada habisnya. Mereka rela menempuh jarak jauh demi datang langsung ke Stadion GBH Parepare memberikan dukungan.

Panglima Laskar Ayam Jantan (LAJ), Uki Nugraha sangat bangga melihat momentum ini. Dia bahkan tak bisa berkata banyak. Penantian panjang dari pejuang Pasukan Ramang mampu terbayarkan.

“PSM dan masyarakat Sulsel pantas merayakan momen bersejarah ini,” kata Deng Uki. (muh-wid/ham)

News Feed