Secara total, PSM sebenarnya minim dalam penguasaan bola. Sebab, Yuran Fernnades dan kolega hanya mencatat 29 persen penguasaan bola, sedangkan Dewa United 71 persen sisanya. Kemudian, PSM juga kalah dalam beberapa statistik lainnya.
Akurasi shot mereka hanya 33,33 persen dibanding Dewa 50 persen. Umpan sukses juga hanya 171 kali, kalah jauh dari Dewa yang berhasil melepaskan 414 umpan sukses. Dari sisi corner kick, PSM cuma tiga kali, sedangkan Dewa delapan kali.
Akan tetapi, dari sisi tembakan, PSM melepaskan 19 kali, 5 di antaranya on target dan berbuah 3 gol. Sedangkan Dewa hanya melepas 10 shot, 4 on target, dan 1 gol. Kemudian, PSM juga unggul dalam hal tekel sukses sebanyak 14 kali, berbanding 9 milik Dewa.
Pelatih Jeli
Anggota kelompok suporter Komunitas VIP Utara (KVU) Sulyadi Abbas mengatakan, predikat ini sangat layak diberikan kepada Tavares dan anak asuhnya. Sebab, Tavares jeli melihat kualitas dan kebutuhan timnya.
”Ini membuktikan bahwa Tavares pelatih cerdas. Dia bisa mengelola timnya dengan baik meski tanpa pemian bintang yang mencolok. Dia juga faham betul bagaimana kebutuhan tim dalam setiap pertandingan,” ujarnya.
Para pemain juga layak mendapatkan predikat ini. Termasuk Rizky Eka yang mengalami peningkatan signifikan. Bahkan setelah posisinya bergeser dari kanan ke kiri.
”Rizky Eka juga bagus mainnya, padahal posisinya diubah. Ini juga, kan, tidak lepas dari peran pelatih dan pemain itu sendiri juga,” lanjut Sulyadi.
Sulyadi masih memberi catatan kepada Rizky Eka, karena masih sering one man show, sehingga banyak peluang terbuang. ”Evaluasinya, kurangi main solo. Perbanyak kerja sama tim untuk kemenangan bersama,” imbuhnya.