FAJAR, BONE-Puluhan siswa antusias mengikuti simulasi pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di SMA 13 Bone, Jalan Langsat, Watampone, pada Selasa, 13 Agustus 2024. Siswa-siswa tersebut dengan tertib masuk satu per satu ke bilik suara yang dibuat dari kardus. Pada pagi itu, setidaknya ada 90 siswa kelas XII yang ikut serta dalam simulasi.
Setelah mencoblos, para siswa dengan tertib memasukkan surat suara yang telah dicoblos ke dalam kotak suara. Mereka juga diperkenankan mencelupkan jari kelingking ke dalam tinta yang disediakan panitia.
Selain simulasi, para siswa juga diberikan pengetahuan untuk menjadi pemilih yang lebih cerdas oleh jajaran komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bone.
Ilmi, salah seorang siswa kelas XII MIPA 1, mengaku cukup gugup karena pemilihan ini merupakan pengalaman pertamanya. “Pengalaman pertama, Kak, tapi saya lega juga sudah memilih,” ujarnya. Simulasi ini cukup menyenangkan, terutama karena diikuti banyak siswa lain termasuk teman-teman sekelasnya.
Sementara itu, A Erni, seorang siswa lainnya, mengaku cukup antusias dengan simulasi ini, meskipun ia belum begitu memahami sistem pencoblosan. Erni juga menyatakan bahwa ia belum begitu mengenal para tokoh yang akan maju dalam Pilkada. “Jadi saya belum begitu tahu, Kak, tentang tokoh-tokoh yang akan maju,” ungkap Erni.
Komisioner KPU Bone Abdul Asis, berharap agar para pemilih pemula ini bisa memiliki bekal sebelum melakukan pencoblosan. “Tujuannya adalah untuk mengedukasi para pemilih pemula agar lebih bijak dan menjadi pemilih yang cerdas,” ujar Asis saat ditemui di lokasi.
Asis juga berharap kegiatan ini dapat membuat para pemilih lebih melek dengan perpolitikan, sehingga kelak mereka dapat memilih pemimpin yang benar-benar berkualitas.
“Adik-adik akan merasakan bagaimana situasi di TPS nanti. Mulai dari tahap pengenalan visi dan misi kandidat hingga pencoblosan, mereka akan diperkenalkan dengan TPS, sampai ujungnya mencelupkan tinta. Jadi, ini adalah pengalaman yang lengkap,” jelasnya.
Sosialisasi dan simulasi ini rencananya akan digelar di lima sekolah, dengan target satu Daerah Pemilihan (dapil) per sekolah. Sekolah-sekolah yang dipilih merupakan sekolah yang sebelumnya belum pernah tersentuh oleh kegiatan serupa, sebab kegiatan ini juga pernah dilakukan pada periode Pemilu lalu.
Selain itu, ini juga merupakan upaya untuk menyukseskan debat pelajar yang rencananya akan digelar oleh KPU. “Kemungkinan sekolah-sekolah yang menjadi sasaran adalah mereka yang masuk perempat final,” tambahnya.
Kepala Sekolah SMA 13 Bone, Hamzah, mengatakan bahwa simulasi yang digelar di SMA 13 merupakan suatu kebanggaan, karena sekolahnya terpilih dari banyak sekolah lain. “Harapannya, mereka tahu bagaimana cara menggunakan hak suaranya dengan benar pada saatnya nanti,” tambahnya. Sementara itu, potensi pemilih pemula di Bone, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil mencatat bahwa ada sekitar 30.484 pemilih pemula. (an/ham)