FAJAR, PANGKEP-Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Gelombang 112 dari Universitas Hasanuddin (Unhas) tengah melaksanakan program kerja bertema “Clean Up Saugi” sebagai bagian dari upaya mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih di Pulau Saugi, Desa Mattiro Baji, Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara, Kabupaten Pangkep. Kegiatan ini berlangsung setiap hari Jumat, dimulai 19 Juli-9 Agustus 2024, pukul 08.00 WITA.
Program kerja yang berbentuk gotong royong ini melibatkan 16 mahasiswa KKNT bersama dengan anak-anak SD dan pemuda-pemuda setempat. Titik awal kegiatan dimulai dari posko mahasiswa KKNT, dengan fokus utama membersihkan sampah plastik yang berserakan di sepanjang jalan dan pinggir laut.
Dua tim dibentuk untuk melaksanakan kegiatan ini; tim pertama bergerak ke arah timur, sementara tim kedua menuju ke arah barat. Sampah-sampah yang terkumpul kemudian disimpan sementara di tanah penguburan sebelum diproses lebih lanjut.
Wiwi Pertiwi, mahasiswa Prodi Budaya Perairan dari Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Unhas, yang bertanggung jawab atas program kerja ini, menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk mengurangi jumlah sampah di Pulau Saugi agar tetap bersih dan nyaman. Selama pelaksanaan program, mahasiswa dan masyarakat berhasil mengumpulkan sekitar dua puluh kantong sampah plastik.
Tahap selanjutnya dari program ini adalah memilah sampah yang telah dikumpulkan berdasarkan jenisnya. Sampah plastik gelas yang dikumpulkan akan dikreasikan menjadi hiasan merah putih untuk acara lomba 17 Agustus, sementara sampah plastik lainnya akan dikirim ke tempat pembuangan akhir di Kota Pangkep.
Wiwi berharap kegiatan kerja bakti ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Kesadaran masyarakat perlu ditumbuhkan agar mereka dapat mengurangi sampah dan kotoran, sehingga pulau lebih bersih dan nyaman bagi penduduk maupun pengunjung.
“Program ini diharapkan dapat mengurangi pencemaran serta dampak negatif dari sampah, dan meningkatkan daya tarik pulau sebagai tujuan wisata dengan penampilan yang bersih dan terawat,” ujarnya.
Dengan adanya program “Clean Up Saugi,” diharapkan Pulau Saugi bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan serta mendukung pariwisata yang berkelanjutan. (*)