English English Indonesian Indonesian
oleh

UNESCO Serukan Pemerintah Investasi dalam Pendidikan Jasmani

Pada malam pembukaan Olimpiade Paris 2024, Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, mengundang para menteri olahraga ke kantor pusat UNESCO di Paris, untuk menjadikan pendidikan jasmani sebagai prioritas pendidikan. Hasil dari pertemuan ini, yang juga dihadiri oleh para atlet dan tenaga pendidik, telah menjadi masukan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kepala Negara dan pemerintahan yang diselenggarakan oleh Prancis dan Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Di mana, kata dia, UNESCO menetapkan lima prioritas untuk 194 negara anggotanya. Masing-masing adalah, Meningkatkan pelatihan guru olahraga. Lalu, meningkatkan investasi di bidang infrastruktur. Ketiga, mengembangkan program pendidikan jasmani yang inklusif, terutama bagi siswa perempuan dan remaja penyandang disabilitas.

Adapun poin keempat dan kelima, ia menyebut, adanya upaya meningkatkan jumlah jam pendidikan jasmani dalam kurikulum sekolah. Serta, enempatkan nilai-nilai olahraga sebagai inti dari program pendidikan.

“Laporan UNESCO menyediakan 10 indikator yang memberikan penilaian dari baik, sedang hingga buruk. Indikator ini dirancang untuk membantu pemerintah daerah dan nasional dalam mengevaluasi kualitas pendidikan jasmani di negara masing-masing, dan mengidentifikasi area yang perlu diprioritaskan untuk ditingkatkan.
Kesenjangan Signifikan di Seluruh Dunia,” paparnya dalam keterangan tertulisnya.

UNESCO merekomendasikan, idealnya setiap minggu siswa di tingkat SD seharusnya menerima pendidikan jasmani selama minimal dua jam, dan siswa di tingkat SMP dan SMA minimal tiga jam. Baik untuk siswa laki-laki maupun perempuan. Namun target ini masih jauh dari kenyataan di sebagian besar negara, sebagaimana diungkapkan dari laporan tersebut.

News Feed