FAJAR, MAKASSAR — Kantor Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) melaksanakan Diseminasi Transparansi Pengelolaan Keuangan Negara periode sampai dengan 30 Juni 2024, yang diselenggarakan di GKN Makassar, Kamis, 25 Juli 2024.
Diseminasi ini dihadiri oleh Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan, Bank BRI Regional Makassar, dan para mahasiswa/i dari Universitas di Makassar untuk berdiskusi mengenai kinerja APBN Anging Mammiri periode sampai dengan 30 Juni 2024.
Kepala Kanwil DJPb Provinsi Sulsel, Supendi mengatakan, bahwa perkembangan ekonomi regional Sulsel masih menjadi episentrum perekonomian di Pulau Sulawesi, namun mengalami pertumbuhan yang masih melambat jika dibandingkan provinsi lain di Pulau Sulawesi.
“Pertumbuhan ekonomi Sulsel pada Triwulan I 2024 mencapai 4,82 persen (yoy), terendah kedua dibanding provinsi lain di pulau Sulawesi, sedangkan pertumbuhan ekonomi yang paling tinggi dicapai oleh Sulawesi Tengah sebesar 10,49 persen (yoy),” katanya.
Di sisi kontribusi terhadap PDB Nasional, Sulsel memberikan kontribusi tertinggi dibanding provinsi lain di Pulau Sulawesi, mencapai 3,05 persen.
Dari segi inflasi, tingkat inflasi Sulsel pada Juni 2024 masih terkendali sebesar 2,03 persen (yoy), berada pada rentang sasaran 3 persen+1.
“Tingkat inflasi month-to-month (m to m) sebesar 0,26 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) sebesar 0,83 persen, serta Nilai Tukar Petani (NTP) sebesar 117,15,” terangnya.
Lalu untuk kinerja APBN Anging Mammiri, pendapatan APBN Sulsel sampai dengan 30 Juni 2024 mencapai Rp7,82 triliun atau 46,78 persen dari target, meningkat sebesar 6,66 persen (yoy).