“Total kerugiannya itu mencapai Rp1 milliar, ini penyebabnya adalah masalah kelistrikan,” terang Linda.
Saat ini armada damkar hanya 13 unit menangani 27 kecamatan. Masih sangat kurang. Kerusakan jalan juga mengakibatkan waktu tempuh lebih lama. Masih banyak hambatan dari masyarakat yang minim memberikan jalan bagi damkar.
“Ada juga yang lambat melapor, sehingga malah yang kita dapat, itu justru bukan orang di sekitar di situ yang lapor, tapi masyarakat yang lewat. Padahal kita sudah pasang stiker kontak darurat damkar di mana-mana,” tandasnya. (an/zuk)
