FAJAR, MAKASSAR– Luwu Utara salah satu daerah yang menjadi sasaran developer untuk pengembangan kawasan. Prospek penjualan perumahan di daerah tersebut memang cukup menjanjikan. Itu terlihat dari pembangunan yang masif.
Saat ini, pembangunan tak hanya berpusat di ibu kota Masamba saja, tetapi sudah menjangkau hingga kecamatan-kecamatan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara (Lutra) pun menyambut baik pengembangan perumahan di wilayahnya. Asal menyesuaikan dengan pola ruang dan regulasi yang diatur.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Lutra, Muharwan, Minggu 14 Juli 2024 menuturkan pengembangan kawasan perumahan sudah mengarah ke daerah hinterland atau daerah perlintasan. Lokus sementara yang berkembang adalah daerah perlintasan poros jalan.
Terutama Kecamatan Sabbang Selatan, Kecamatan Sabbang, Kecamatan Baebunta, Kecamatan Mappideceng, Kecamatan Masamba, Kecamatan Sukamaju, Kecamatan Bone Bone dan Kecamatan Tanalili.
Menurut Mantan Kadis Perikanan Luwu Utara ini, pembangunan memungkinkan terus berkembang sesuai tuntutan bonus demografi, kebijakan perumahan, dan tuntutan perluasan ekonomi masyarakat.
“Pembangunan perumahan tetap kolaborasi antara Persetujuan Bangunan Gedung ( PBG) melalui sistem SIM BG (Sistem Informasi Manajemen Bangunan Gedung) oleh Kementerian PUPR dengan aplikasi OSS (on submison sistem yang melalui perizinan. Selanjutnya juga dengan Badan Pendapatan Daerah terkait dengan bangunan yang berkembang,” jelasnya.
Hanya saja, selama ini pengurusan PBG banyak dikeluhkan pengembang, karena dianggap rumit dan prosesnya panjang. Muharwan menuturkan ntuk pengurusan PBG memang melibatkan tiga stakeholder yakni Dinas PU, Dimas Perizinan dan Bapenda.
