FAJAR, JAKARTA—Angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di Indonesia terus mengalami penurunan signifikan.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkap hal itu dalam peluncuran laporan Angka Penurunan Kemiskinan dan Kemiskinan Ekstrem Semester I Tahun 2024 pada Rabu (3/6/2024).
Menurutnya, capaian itu merupakan bukti komitmen pemerintah dalam menurunkan angka kemiskinan sesuai target Presiden Joko Widodo, yaitu penurunan angka kemiskinan menjadi 7,5 persen dan kemiskinan ekstrem di bawah 0 persen pada 2024.
Muhadjir menekankan bahwa dengan sisa waktu lima bulan menuju akhir tahun, upaya dan intervensi pemerintah akan diperkuat dan dipercepat.
“Intervensi dilakukan melalui tiga strategi utama: menekan pengeluaran keluarga miskin, meningkatkan pendapatan melalui program pemberdayaan, dan mengoptimalkan penanganan kantong kemiskinan,” ujar Menko Muhadjir dikutip dari Info Publik.
Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2024, angka kemiskinan di Indonesia berada di angka 9,03 persen, turun dari 9,36 persen pada Maret 2023.
Ini adalah angka terendah dalam satu dekade terakhir. Kemiskinan ekstrem juga mengalami penurunan, dari 1,12 persen pada Maret 2023 menjadi 0,83 persen pada Maret 2024.
Pemerintah tegas Menko Muhadjir telah menjalankan tiga strategi utama yaitu penurunan beban pengeluaran, peningkatan pendapatan, dan pengurangan kantong-kantong kemiskinan secara konvergen dan terintegrasi.
“Ini adalah upaya nyata untuk melindungi kelompok rentan dari kemiskinan dan memastikan akses kebutuhan dasar yang setara,” katanya.