Namun, situasi berbalik setelah pertandingan berjalan satu jam. Gol Karim Benzema di menit ke-62 serta penalti Kylian Mbappé pada menit ke-69 mengawali comeback Prancis yang menang lewat gol Théo Hernández di detik akhir waktu normal.
“Mereka adalah negara top dengan pemain-pemain hebat. Secara mental, mereka akan berbeda. Mereka masih merupakan tim yang bisa memberikan kejutan kapan saja,” kata gelandang Prancis, Eduardo Camavinga di UEFA.com.
Bek Prancis, William Saliba juga mengingatkan rekan setimnya bahwa Belgia bisa jadi masalah. “Kami tidak akan meremehkan mereka dan akan memberikan segalanya untuk lolos ke perempat final. Belgia melawan Prancis selalu mengejutkan,” tegasnya di situs FFF.
Pemain Arsenal itu menjelaskan, mereka perlu menunjukkan kinerja lebih bagus di fase knockout ini. Dan itu menurutnya sesuatu yang wajib jika masih ingin menjaga mimpi meraih trofi.
“Kami siap menang, toh kami tidak punya pilihan karena jika kalah, kami pulang. Kami tahu ini tidak akan mudah, ini adalah tim yang sangat bagus yang selalu sulit untuk dilawan, dengan pemain-pemain yang sangat hebat,” jelasnya.
Terkait striker Belgia, Romelu Lukaku yang sejauh ini masih mandul dan penampilannya kurang meyakinkan di depan gawang, Saliba tidak mau terlena.
“Kami punya TV, kami tahu dia adalah salah satu striker terbaik di dunia. Kami harus berkonsentrasi untuk bertahan dengan baik melawannya tapi dia juga memiliki pemain lain di sisinya,” ujarnya.
Didier Deschamps sementara itu sangat yakin timnya bisa lolos delapan besar untuk menghadapi Portugal atau Slovenia. “Kami akan mempersiapkan diri dengan baik. Turnamen baru akan segera dimulai,” kata sang pelatih kepada EURO2024.com.