FAJAR, HAMBURG—Turki akan menghadapi Republik Ceko di partai hidup mati Grup F Piala Eropa 2024, dini hari nanti. Duel di Volksparkstadion, Hamburg ini ibarat déjà vu bagi kedua negara.
Tepat 16 tahun lalu Turki dan Ceko berada di situasi yang sama di EURO 2008. Saat itu, mereka juga bertemu di laga terakhir Grup A untuk memperebutkan tiket babak 16 besar.
Malam itu, di hadapan 29.016 penonton, drama tersaji di Stade de Genève. Republik Ceko yang tampaknya akan memenangkan pertandingan setelah unggul 2-0 lewat gol Jan Koller di menit ke-34 dan Jaroslav Plašil pada menit ke-62 menangis di akhir laga.
Turki secara ajaib bangkit di 15 menit terakhir pertandingan. Arda Turan mencetak gol di menit ke-75 yang membuat Turki seperti mendapat tambahan tenaga berlipat ganda.
Nihat Kahveci kemudian muncul sebagai mimpi buruk Ceko. Ia mencetak brace alias dua gol di menit ke-87 dan 89 yang membuat keadaan seketika berbalik. Turki menang 3-2 dan lolos ke fase knockout.
Laga yang berlangsung pada 16 Juni 2008 itu menjadi salah satu comeback terhebat dalam sejarah Piala Eropa. Dan, Turki mencoba menjadikan momen magis itu sebagai spirit mereka menghadapi Ceko, dini hari nanti.
“Sekarang, kami bisa meniru kemenangan bersejarah itu [melawan Ceko] di EURO 2008 Saya harap kami bisa mencapai kesuksesan yang sama, atau bahkan lebih besar, dibandingkan yang diraih tim nasional saat itu,” tegas pemain Turki, Kaan Ayhan di UEFA.com.
Menurutnya, Turki didampingi penggemar luar biasa selama di Jerman dan mereka perlu diberi sesuatu untuk perayaan. “Kami ingin mendapatkan enam poin dan finis kedua di grup,” ujarnya.