Dia melanjutkan, NU Makassar ke depannya harus memperkuat program pengembangan kualitas SDM baik jamiyah maupun jamaah, peningkatan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi, penguatan nilai-nilai Aswaja, dan penguatan organisasi, pengembangan jaringan dan lembaga.
Gus Taslim, melanjutkan penguatan SDM jamaah harus menitikberatkan pada literasi digital yang sudah menjadi tuntutan zaman saat ini, agar lebih siap menghadapi tantangan dan peluang yang dibawa oleh kemajuan teknologi.
“Media sosial harus digunakan untuk kepentingan penguatan ideologi Aswaja yang mengedepankan sikap al-Tawazun (bertindak seimbang), at-Tawassuth (berprilaku moderat), al-Tasamuh (bersikap toleran) dan al-I’tidal (berpihak pada kebenaran),” ungkapnya.
Kemudian, pada program kesejahteraan dan kemandirian ekonomi, NU Makassar harus tampil untuk bisa memakmurkan jamaah melalui program perekonomian ummat. Di antaranya pembinaan dan pendampingan UMKM hingga bantuan akses permodalan untuk jamaah.
Selain itu, NU juga bisa menjadi fasilitator atau mediator untuk memberikan akses lapangan pekerjaan untuk pemuda NU yang belum bekerja atau membutuhkan pekerjaan, serta pelatihan keterampilan kerja yang dibutuhkan dunia usaha atau industri.
Hal ini menurut Komisioner BAZNAS Kota Makassar ini sejalan dengan visi misi bidang ekonomi PBNU yakni Bisa Kerja, Bisa Bisnis, dan UMKM Meroket.
“Jejaring NU yang cukup luas bisa kita manfaatkan sebagai mitra untuk membina jamaah kita agar menjadi entrepreneur supaya nantinya bisa mandiri secara ekonomi,” katanya.