Sistem pendidikan juga telah hancur—88 persen dari seluruh gedung sekolah mengalami kerusakan, dan kedua belas universitas di Gaza telah dibom, menyebabkan 625.000 siswa tidak memiliki akses terhadap pendidikan, tambahnya.
Menurut organisasi kemanusiaan, ratusan ribu orang kemungkinan menghadapi kelaparan. Saat ini, lebih dari 8.000 anak di bawah usia lima tahun telah didiagnosis menderita malnutrisi akut, akibat pembatasan bantuan kemanusiaan yang dilakukan pemerintahan Netanyahu.
“Mengingat semua ini, mudah untuk memahami mengapa Netanyahu dituduh melakukan kejahatan perang oleh Pengadilan Kriminal Internasional dan PBB. Dia terikat pada kelompok rasis ekstrim di Israel dan telah mengabdikan karirnya untuk merusak prospek solusi dua negara dan perdamaian abadi,” ujarnya.
Makanya, ia menegaskan, tidak masuk akal jika Netanyahu diundang untuk berpidato di Kongres AS.
“Kita tidak seharusnya menghormati orang-orang yang menjadikan kelaparan anak-anak sebagai senjata perang. Sebaliknya, Amerika Serikat harus menahan semua bantuan militer ofensif ke Israel dan menggunakan pengaruh kita untuk menuntut diakhirinya perang ini, aliran bantuan kemanusiaan yang tidak terkekang ke Gaza, penghentian pembunuhan warga Palestina di Tepi Barat, dan langkah-langkah awal. menuju solusi dua negara,” ujarnya. (amr)