Menurutnya, kualitas SDM selain cerdas dan sehat, masyarakat jangan lupa soal stunting. Ia menjelaskan bahwa hubungan stunting dan KB sangat erat.
“Karena kalau jarak anaknya terlalu dekat, maka risiko stuntingnya tinggi. Kalau jaraknya kurang dari dua tahun maka kemungkinan stunting besar. KB fungsinya agar jarak kelahirannya 3 tahun,” jelasnya.
Dalam pelayanan KB ini, bahkan diikuti oleh sekitar 20 lebih pasien yang didatangkan dari Morowali Utara, ada KB implan dan juga IUD.
“Hari ini kebaikan dan manfaat tidak hanya untuk masyarakat Luwu Timur, tapi juga Morowali Utara. Tentu difasilitasi PT Vale yang luar biasa,” ucap Hasto.
Selain masalah kesehatan badan, ia juga mengingatkan pentingnya kesehatan mental dengan slogan ‘Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya’.
Banyak anak-anak yang kurang mendapatkan perhatian dari orangtuanya, sehingga pada akhirnya kurang sehat mentalnya.
“Saya sangat bangga atas kolaborasi antara Pemerintah Daerah, Pihak PT Vale, dan masyarakat yang terus mendukung upaya percepatan penurunan stunting di Wilayah Luwu Timur. Semoga dengan terusnya dilakukan upaya ini mampu menurunkan prevalensi stunting di Luwu Timur ke depannya,” katanya.
Sementara itu, Bupati Luwu Timur, Budiman, mengatakan bahwa ada dukungan alokasi anggaran untuk kegiatan yang memiliki sumber dana alokasi khusus, alat dan obat kontrasepsi di fasilitas kesehatan, serta permintaan darurat pada gudang alokon BKKBN Sulsel.
Juga digunakan untuk insentif 128 kader PPKBD dan 453 sub PPKBD. Terdiri dari Dinas Kependudukan dan KB sebesar 14,5 milyar, dan DAK non fisik dari BKKBN Pusat sebesar 6,7 milyar, kemudian dari APBD murni 4,7 milyar.