SENGKANG, FAJAR — Kabupaten Wajo menerima alokasi besar pupuk subsidi untuk 2024. Total alokasi mencapai 32.900 ton Urea dan 38.722 ton NPK. Alokasi ini tersebar di 14 kecamatan.
“Rata-rata, setiap kecamatan mendapat ribuan ton. Namun, Kecamatan Belawa menjadi yang tertinggi dengan alokasi 3.626 ton pupuk urea,” ujar
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Wajo, Muhammad Ashar, kemarin.
Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk pupuk subsidi urea ditetapkan sebesar Rp2.250 per kilogram atau Rp112.500 per sak (50 kilogram), sementara untuk NPK dijual seharga Rp2.300 per kilogram atau Rp115.000 per sak.
Meski demikian, masyarakat mengeluhkan kesulitan mendapatkan pupuk subsidi.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPH-Bun) Sulsel, Imran Jauzi, mengakui adanya laporan tersebut. Ia bahkan mencatat adanya kenaikan harga di masyarakat.
“Untuk pupuk subsidi, terdapat distributor hingga pengecer. Laporan lapangan menunjukkan ada perubahan harga karena biaya distribusi,” jelas Imran Jauzi.
TPH-Bun Sulsel telah melakukan pengawasan ketat untuk memastikan pupuk subsidi tersedia bagi masyarakat. Hasil evaluasi selalu dilaporkan ke Kementerian Pertanian (Kementan) dan berkoordinasi dengan PT Pupuk Indonesia untuk penindakan terhadap distributor atau pengecer yang tidak sesuai.
“Pengawasan terus kami lakukan. Kami turun ke lapangan dan mengumpulkan keluhan masyarakat untuk dilaporkan ke Kementan. Jika ada distributor nakal, izinnya bisa dicabut berdasarkan laporan kami,” tambahnya.