“Sepanjang tahun 2023, SPMT telah melakukan transformasi di 24 Cabang Pelabuhan, dengan melakukan standardisasi dan digitalisasi dimulai dari perbaikan planning and control, serta improvement traffic flow sehingga kegiatan bongkar muat menjadi lebih maksimal. Sehingga selama dua tahun ini SPMT telah melakukan transformasi di 25 terminal di wilayah kerjanya,” terang Arif.
Tahun lalu, tambah Arif, SPMT memperluas bisnisnya melalui kerja sama operasional TUKS BUMN dan swasta, pengoperasian pelabuhan Kementerian/Lembaga, serta layanan nonkontainer tambahan dan ekspansi bisnis.
Di tahun ini, SPMT terus melakukan transformasi pada lima terminal yaitu Malahayati, Lhokseumawe, Parepare, Garongkong, dan Lembar.
“Pelindo Multi Terminal bertekad takkan berhenti bertransformasi, mengoptimalkan operasional, memperluas ekspansi bisnis, meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), menjadi yang terbaik untuk Indonesia,” tegas Arif.
Seimbangkan Pertumbuhan Ekonomi
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto memaparkan, sektor logistik berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi maupun menjaga tingkat inflasi.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada pertengahan September 2023 memaparkan, perhitungan baru yang menghasilkan biaya logistik nasional 2022 sebesar 14,29 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Kemudian, biaya logistik ekspor sebesar 8,98 persen terhadap harga barang.
Rata-rata biaya logistik lebih tinggi sekitar 20 persen dari harga barang bergantung jenis komoditasnya. Sehingga efisiensi biaya logistik sangat penting dalam upaya menjaga tingkat inflasi.