MAKASSAR, FAJAR — Sektor pariwisata di Indonesia, khususnya Sulawesi Selatan (Sulsel) dinilai semakin membaik.
Saat ini, tinggal diharapkan pemerintah dan pelaku usaha sektor pariwisata mengoptimalkan potensi yang ada.
Lewat Musyawarah Daerah (Musda) PHRI Sulsel XI t2024 di Hotel Claro Makassar, Sabtu, 27 April, Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan, baik pemerintah dan pelaku usaha harus mengoptimalkan infrastruktur atau konektivitas.
Sebab, faktor inilah dinilai berperan penting dalam kemajuan pariwisata suatu daerah.
Pariwisata lebih kepada konektivitas dan infrastruktur, serta dari dukungan atau kebijakan makro ekonominya.
“Tugas kita bagaimana mengoptimalkan secara menyeluruh,” kata Hariyadi.
Khusus di Sulsel, Hariyadi menilai potensi pariwisata bisa lebih meningkat lagi, didukung oleh diaspora Sulsel yang besar.
Menurutnya, potensi diaspora Sulsel harus dikelola secara baik dan terarah agar menguntungkan sektor pariwisata.
Ia juga menekankan untuk di Sulsel perlu dibangun lebih banyak destinasi wisata yang berkualitas. Seperti wisata alam, budaya, kuliner, hingga wisata sport. Potensi pariwisata juga didukung lokasi Sulsel yang sangat strategis.
“Ini supaya orang akan tinggal lebih lama lagi berwisata di Sulsel,” ucapnya.
Ketua PHRI Sulsel, Anggiat Sinaga memaparkan beberapa isu penting yang dihadapi oleh industri perhotelan dan restoran.
Seperti harga tiket pesawat dan pajak hiburan yang dinilai sangat berpengaruh bagi industri perhotelan. Ada juga ketersediaan kamar hotel di masa libur panjang.