English English Indonesian Indonesian
oleh

Pukul 22.00, Dunia Syika Seketika Berhenti

Oleh:
Den Santi
Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra Indonesia UNM
Saat ini sedang menjalani Program Magang di Harian FAJAR

PAPARAN sinar matahari menembus kaca jendela rasanya ingin masih terlelap. Suara bising di luar, membuat mata ini membulat.

Waktunya bergegas melakukan aktivitas terkadang membuat lelah. Tidak dengan Syika, yang selalu bersemangat menyambut hari esoknya untuk tetap tersenyum.

Syika anak yang ceria, rajin, pintar, dan feminin. Semua hal dia sukai. Seperti melihat suasana pantai, gunung, dan suka banyak teman. Makanya Syika punya banyak teman, mereka suka bergaul dengan Syika.

Syika, mahasiswi 20 tahun yang kuliah di Universitas Indonesia, bersahabat dengan Meli, Cia, dan Mesya. Nama geng mereka adalah Syicimeme. Sebab sama-sama jurusan MIPA, dan satu kelas juga.

Syicimeme yang terkenal di kampus. Selain mereka pintar dan sering menjurai lomba tingkat nasional, mereka juga terkenal sangat cuek terhadap cowok. Namun pada suatu hari, ada dosen muda berusia 26 tahun mengajar di kelas Syicimeme selama satu semester. Ternyata dosen bernama Fayyad ini merupakan tetangga Syika. Kagetlah Syika saat melihatnya ada di kampus.

“Loh, itukan tetangga Syika,” ujar Cia.
“Iya gua juga kaget kok tiba-tiba ngajar di sini sih,” ucap Syika dengan nada kesal.
“Mampus dah, musuh bebuyutan Syika ada di kampus,” imbuh Mesya sambil melirik Meli.

Setelah melewati perkuliahan awal, semua bernapas lega. Sebab dosen Fayyad ini dosen yang terkenal galak.
“Muda-muda tapi galak,” kesal Syika.

Karena sering bertemu dalam kurun waktu dua bulan selama perkuliahan, dosen yang awalnya galak kini sudah lepas tertawa dan suka bercanda sama mahasiswa.

News Feed