English English Indonesian Indonesian
oleh

Until Part 230323

Akhirnya aku mendapatkannya. Kebahagiaanku kembali, namun tidak berlangsung lama. Mungkin karena dia telah lelah bersamaku dan aku terlalu memaksa. Hari-hari berikutnya dilewati dengan banyak pertikaian pendapat dan salah paham.

29 Juni 2023, malam itu rasanya aku sangat kacau. Aku merasa sudah sangat jauh dari dekapannya. Semuanya terjadi begitu cepat dan tidak jelas. Malam itu kuputuskan untuk membuat tujuh puisi lalu memberikannya dan mengakhiri hubunganku. Tetapi aku diajak ke luar. Karena menurutku itu menarik untuk menenangkan diri “gaskann!”.

Rasanya semua cowok bisa mendadak jadi pembalap liar jika menghadapi sebuah masalah. Aku tidak terlalu ingat kejadian di malam itu. Namun sepupuku berkata, bahwa katanya ada sebuah mobil pick up yang mengajakku untuk balapan. Merasa tidak terima, aku mengambil alih setir motor lalu melaju dengan kencang.

Merasa sudah menang dan tidak fokus tiba-tiba. “Brakkk!”
Yah benar saja, kecelakaan. Pada kejadian itu aku lantas tidak sadarkan diri sampai tiba di Makassar. Saat bangun yang kuliat hanyalah infus di tanganku dan selang nasogastrik yang sangat mengganggu di hidungku, juga muka cemas semua orang.

Hari itu menjadi hari yang sangat rancu dalam hidupku. “Aku tidak pernah diinfus, tidak pernah pakai selang nasogastrik, dan tidak pernah pingsan.”

Aku mengatakan itu semua seakan menjadi doa yang dikabulkan. Apakah kerancuan hanya sampai di situ? Tidakkkk..!

Bertepatan 1 Juli 2023, aku resmi berpisah dengannya. Kesakitan yang paling terasa bukanlah luka-luka yang ada. Tetapi kesakitan karena harus berpisah dengannya dan tidak ada lagi kesempatan untuk bersama kembali. Jujur saja banyak perkataanku padanya yang menyesal kuutarakan sebelum benar-benar berpisah. Andai saat itu aku tidak bodoh.

News Feed