English English Indonesian Indonesian
oleh

Until Part 230323

Pada akhirnya, aku memberanikan diri untuk mengutarakan perasaanku. Walau aku tidak yakin apakah ini menjadi sesuatu yang baik. Atau aku malah akan kehilangannya. Ketakutan laki-laki adalah tertolak dan menjadi asing. Iya kan wahai Kaum Adam? Jujur saja.

“Hatiku cukup berkelana jauh, kosong, tak berarah. Hingga aku bertemu denganmu, lantas maukah kau menjadi penjaga hatiku?”

Aku bertutur padanya seperti orang konyol yang sedang dimabuk asmara. Eh jangan salah, perkataan bodoh itu berhasil membuatnya luluh dan menerimaku. Kupikir dia hanya mampu merebut semua perhatian dan pujian, ternyata dia lebih dari yang kuduga. Ia juga berhasil mengambil satu-satunya yang kupunya, hatiku.

Era terbaikku dengannya adalah saat aku duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hari-hariku dengannya pada saat itu adalah semuanya tentang aku dan dia. Tentang aku yang baru pertama kali merasakan jatuh cinta padanya. Dia adalah cinta pertamaku. Banyak yang bilang ini hanya sebuah cinta monyet, namun pada kenyataannya aku menginginkannya ada pada setiap lembaran tulisan yang kubuat dalam sebuah cerita.

23-03-23, menjadi era yang berkesan. Karena setelah melewati beberapa fase putus nyambung dengannya. Per tahun kemarin yang kurasa cukup berat untuk mendapatkannya kembali. Tanggal 21 diacuhkan, 22 ditolak, aku benar-benar hampir menyerah untuk mendapatkannya kembali. Tetapi temanku, Idhar, memberi saran bahwa cobalah sekali lagi.

Mungkin besok keberuntunganmu, dan pada tanggal 23 Maret 2023. Aku kembali diterima. Mungkin karena ia merasa kasihan.

News Feed