Apapun itu, PMII perlu membenahi diri dan tentu harus dimulai dengan melebur egosentris kader-kadernya. PMII sudah harus meninggalkan urusan pendikotomian semacam ini. Itu perdebatan anak alumni Mapaba saja atau kader yang pemikirannya belum tercerahkan. PMII harus berpikir canggih dan semestinya bergerak lebih maju ke depan dan mendesain suatu rancang-bangun yang lebih fresh guna menghadapi berbagai macam tantangan ke depan utamanya Indonesia Emas tahun 2045. Dan itu bisa dilakukan jika PMII sudah selesai dengan dirinya sendiri. (*)