Oleh karena itu, penulis merekomendasikan agar kegiatan sosialisasi dilaksanakan oleh karang taruna 5 di tiap-tiap desa dan kelurahan secara serentak se-kabupaten Jeneponto pada peringatan Hari Pendidikan nasional yang bertepatan dengan Hari Jadi kabupaten Jeneponto.
Internalisasi (Gerakan Amerta Buddhayah)
Pendekatan Internalisasi merupakan cara atau strategi pemuda dalam mengembangkan pemberdayaan masyarakat tentang kebudayaan lokal Indonesia. Pendekatan internalisasi menjadi pokok dalam penerapan Sustainable Cultural Literacy Action yang dilakukan melalui Gerakan Amerta Buddhayah yang akan dilaksanakan oleh Karang Taruna setiap desa-desa dan kelurahan. Penamaan gerakan Amerta Buddhayah berasal dari Bahasa sansekerta yang berarti kebudayaan tidak mati atau abadi, dan menjadi solusi penulis yang akan menjadi wadah pembelajaran bagi masyarakat terutama Gen Z bahkan Post Gen Z. Karang Taruna harus bekerja sama dengan pemerintah daerah sebagai momentum peningkatan sumber daya manusia dan indeks pembangunan manusia (IPM).
Kemudian, para penggerak akan mengajak masing-masing generasi milenial untuk berkumpul di Aula Kantor desa sebagai tempat keberlangsungan belajar mengajar. Tujuan dari Gerakan ini yaitu agar masyarakat Indonesia mampu menumbuhkan dan merawat kembali budaya dan tradisi yang menjadi pedoman dalam berperilaku sehari-hari. Penulis menawarkan solusi bahwa kegiatan Amerta Buddhayah tersebut dilaksanakan setiap hari minggu dan menjadi kegiatan rutin karang taruna agar lebih efektif dan produktif di tengah merosotnya penerapan nilai-nilai kebudayaan lokalitas. Oleh karenanya, penulis merekomendasikan sebuah silabus pembelajaran terhadap Gerakan Amerta Buddhayah ini agar lebih sistematis dan terkendali.