English English Indonesian Indonesian
oleh

Aksi Literasi Kebudayaan Berkelanjutan Menuju Generasi Emas 2045

Inkulturasi

Inkulturasi diartikan sebagai perubahan dalam kurikulum pendidikan pada mata pelajaran di setiap sekolah, dan hal ini dapat dilakukan oleh pemangku kebijakan. Penulis menawarkan bahwa perlu ada penambahan dalam kurikulum mata pelajaran “Mulok” atau Muatan Lokal Bahasa daerah tentang budaya dan tradisi lokal masyarakat Indonesia. penulis mengambil contoh sekolah di Jeneponto, dimana pelajaran Mulok seharusnya tidak hanya mengajarkan Bahasa Makassar dan tulisan Aksara Lontara. Akan tetapi, lebih menekankan kepada Pendidikan karakter siswa agar mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Maka dari itu, penulis merekomendasi sebuah kebijakan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yaitu memasukkan Tradisi Mappatabe’ dan budaya Sipakainga, Sipakatau, dan Sipakala’biri dalam kurikulum muatan lokal bahasa daerah. Rekomendasi kebijakan tersebut sebagai langkah akhir untuk merawat budaya lokal Jeneponto yang berkelanjutan. Rekomendasi kebijakan ini perlu dilaksanakan segera oleh pemerintah daerah, karena berdampak positif terhadap meningkatnya pendidikan moral bangsa dan rasa kepedulian siswa/siswi untuk merawat budayanya.

Manfaat rekomendasi kebijakan ini adalah sebagai upaya pemerintah daerah untuk mengajarkan dan melestarikan budaya lokalnya yang hampir pudar atau bahkan hilang. Melihat kondisi sekarang bahwa banyak generasi muda kurang peduli terhadap budayanya. Oleh karena itu, rekomendasi ini juga bermanfaat kepada para siswa-siswi untuk lebih mengenal dan memahami esensi tradisi Mappatabe’ dan budaya Sipakainga, Sipakatau, dan Sipakala’biri. Kemudian, tenaga pendidik di sekolah mengedukasi dan memberikan contoh penerapannya sebagai upaya terwujudnya Generasi Emas 2045 yang berkeadaban. (*)

News Feed