Oleh: Suf Kasman, Dosen UIN Alauddin Makassar
Kulihat dosa-dosaku begitu besar. Besaaar sekali bagai kelas papan atas. Akumulasi dosa-dosa lamaku yang selalu menghantuiku. Gundukan dosa-dosa baruku pun senantiasa membayang-bayangi tafakur dan meditasiku. Kecemasan dan kebimbangan akibat dosa-ku semakin menjadi-jadi.
๐๐ ๐๐๐๐๐, Kuakui hidupku bergelimang penuh noda dan dosa. Jalan hitam & arkais kutempuh selama ini. Aneka maksiat pun kulakukan secara ๐ด๐ญ๐ช๐ฏ๐ต๐ข๐ต-๐ด๐ญ๐ช๐ฏ๐ต๐ถ๐ต tanpa ada rasa takut dari azab-Mu yang amat pedih. Hati dan jiwaku gelap sekali tanpa cahaya. Bagai kedap rasaku.
Merasa hampa pada setiap rasa. Yang hanya mendatangkan resah dan syak wasangka. Tanpa sedikitpun adanya berkah.
Namun, saat kusandingkan dengan maghfirah-Mu, ternyata ampunan-Mu jauh lebih besar. Inilah membuatku insaf setiap dosa-dosa yang kuperbuat. Menyesali kekhilafan dan kealfaanku tuk melangkah bertaubat.
Dosa yang membuatku senantiasa bersedih dan menyesal, pasti Engkau lebih sukai daripada perbuatan baik-ku yang membuatku justru lebih sombong.
๐๐ ๐๐ก๐๐๐ ๐๐๐๐๐, Kuingin dosa-dosaku Engkau ๐ฅ๐ฆ๐ญ๐ฆ๐ต๐ฆ semua melalui program Rahmat-Mu. Kuharap penyimpanan dosaku, Engkau bersihkan dengan aplikasi Rahmat-Mu. Titah & asuransi-Mu pun selalu menggema,
โ๐๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ถ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐บ๐ถ๐ฌ๐ข๐ช ๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ-๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ต๐ข๐ถ๐ฃ๐ข๐ต ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ฉ๐ฆ๐ฏ๐ฅ๐ข๐ฌ๐ช ๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ-๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ด๐ถ๐ค๐ช๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฅ๐ช๐ณ๐ชโ. (QS. Al-Baqarah: 222)
Bukankah Engkau ๐ฎ๐ข๐ด๐ช๐ฉ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ฆ๐ณ๐ช๐ฎ๐ข ๐ต๐ฐ๐ฃ๐ข๐ต ๐ด๐ฆ๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฉ๐ข๐ฎ๐ฃ๐ข ๐ด๐ฆ๐ญ๐ข๐ฎ๐ข ๐ฏ๐ข๐ง๐ข๐ด๐ฏ๐บ๐ข ๐ฃ๐ฆ๐ญ๐ถ๐ฎ ๐ด๐ข๐ฎ๐ฑ๐ข๐ช ๐ฅ๐ช ๐ต๐ฆ๐ฏ๐จ๐จ๐ฐ๐ณ๐ฐ๐ฌ๐ข๐ฏ (๐ด๐ข๐ฌ๐ข๐ณ๐ข๐ต๐ถ๐ญ ๐ฎ๐ข๐ถ๐ต)? (Al-Hadits)
๐๐ ๐น๐๐๐๐๐ โ๐ฐ๐๐๐๐๐ Kini aku sadar sambil duduk bersimpuh memohon ampunan-Mu. Ampunilah segala dosa-dosa yang terlanjur aku perbuat!