Ia menyebut barat dan Israel meniupkan kebohongan. “Jadi mereka berbohong karena tidak punya bukti. Bahkan ketika [Presiden] Biden menunjukkan beberapa gambar, CNN mengatakan bahwa dia tidak memiliki bukti bahwa inilah yang terjadi pada 7 Oktober,” tegasnya dikutip dari Daily Mail.
Ada juga seruan untuk memblokir Leila dan tidak memberinya visa menjelang pembicaraan yang dijadwalkan pada sebuah acara di Australia pada bulan Juni.
Leila Khaled menjadi pembajak pesawat wanita pertama di dunia ketika pada tahun 1969 dia mengambil kendali sebuah pesawat dari Roma ke Tel Aviv.
Foto dirinya memegang senapan AK-47 dipublikasikan di seluruh dunia, menyebabkan dia dilaporkan menjalani operasi plastik untuk menyembunyikan identitasnya.
Tahun berikutnya, Khaled mencoba membajak pesawat lain – kali ini dari Amsterdam ke New York. Pesawat dialihkan ke Heathrow dan dia dibebaskan sebagai pertukaran sandera.
Khaled terus datang kembali ke Inggris untuk melakukan pembicaraan hingga tahun 2002, meskipun kedutaan Inggris menolak visanya pada tahun 2005 ketika dia mencoba menghadiri pertemuan di sebuah festival di Belfast.
Leila Khaled akan berbicara bersama Huda Ammori, salah satu pendiri Aksi Palestina yang memprotes perusahaan-perusahaan Inggris yang diklaim menyediakan senjata ke Israel.
Juru bicara Kampanye Melawan Antisemitisme mengatakan: ‘Saat Anda berpikir bahwa PSC tidak bisa merendahkan diri, mereka menyambut … pembajak pesawat untuk menginspirasi aktivis mereka.
“Mereka mengatakan kepada publik bahwa mereka adalah organisasi yang murni damai, namun menjamu Leila Khaled tampaknya akan menceritakan kisah yang berbeda. Mengingat PSC-lah yang memobilisasi massa yang turun ke jalan, tindakan terbaru ini sangat meresahkan,”lanjutnya. (amr)