English English Indonesian Indonesian
oleh

Etika Politik dalam Islam Dibahas di Gerakan Unhas Mengkaji dan Salat Berjemaah

Selain itu, di GUMBS kali ini membahas tema “Etika Politik dalam Perspektif Islam” dengan menghadirkan Ust Dr KH Kaswad Sartono MAg selaku pemateri. Mengawali pemaparannya, Ust Kaswad membacakan QS Annisa ayat 59.

“Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian,”.

“Ayat ini tentang pemerintahan, ada korelasi antara negara dan agama. Apa maksudnya? Bahwa dalam dunia pemikiran Islam, mengandung dua hal ada agama ada negara,” ujarnya.

Ustaz Kaswad menambahkan bahwa ayat tersebut juga mengandung makna konteks ke-Indonesiaan saat ini yaitu dalam hal demokrasi. Menurutnya, demokrasi di Indonesia punya banyak pandangan, banyak pilihan dan banyak kepentingan. Seperti pemilu yang baru dilaksanakan.

“Ada ungkapan bahwa politik itu busuk, ini ungkapan yang tidak benar. Politik itu mulia, karena dari arena politiklah ada kemaslahatan, pendidikan diatur negara, dan agama dapat layanan dari negara. Jadi kebijakan negara kepada rakyatnya yang berorientasi pada kesejahteraan menjadi bagian dari ibadah sosial,” tambahnya.

Selain itu Ustaz Kaswad juga menyinggung soal perbedaan hukum dan etika. Menurutnya, persoalan etika susah diukur karena sangat subyektif, termasuk di arena politik.

“Contohnya serangan fajar, ini masuk money politic atau dana operasional politik? Ini susah dipisahkan karena partai politik menganggap itu dana operasional,” ujarnya.

News Feed