Prof Upik menuturkan kriteria diagnostik kanker kolorektal bukan hanya berdasarkan gambaran morfologi tumor dan histopatologi dengan pewarnaan HE saja, tetapi juga berdasarkan profil biomarker dengan pemeriksaan imunohistokimia yang turut menentukan klasifikasi tumor dan nilai prognostik.
“Sebelum pemberian terapi target dan imunoterapi, pemeriksaan biomarker menjadi sangat penting dalam membantu menyeleksi pasien yang tepat untuk mendapatkan terapi tersebut. Penatalaksanaan kanker kolorektal yang optimal hendaknya melibatkan tim multidisiplin termasuk patologi anatomi yang bisa dari awal membantu menentukan diagnosis, memprediksi prognosis serta membantu pemilihan terapi target dan imunoterapi yang selektif,” jelas Prof Upik.
Prof dr Rahmawati Minhajat
Pada pidato pengukuhannya, Prof Rahmawati memaparkan tentang penelitian “Angiogenesis pada Kanker dan Peranannya Sebagai Target Terapi : Suatu Harapan dan Tantangan dalam Optimalisasi Terapi Pasien Kanker Kolorektal Stadium Lanjut”.
Secara umum, Kanker Kolorektal (KKR) merupakan kanker yang bertumbuh pada usus besar (kolon atau rektum), umumnya berasal dari sel mukosa normal yang berubah menjadi adenoma (tumor jinak) dan secara progresif menjadi karsinoma (kanker).
Prof Rahmawati mengatakan angiogenesis pada kanker merupakan proses pembentukan pembuluh darah baru yang berasal dari pembuluh darah setempat yang ada disekitar tumor primer. Angiogenesis mempunyai peranan penting karena memungkinkan pertumbuhan dan metastasis sel kanker melalui tersedianya nutrisi dan oksigen untuk sel kanker dan jaringan sekitarnya.