“Kami ajak masyarakat, pengelola pelabuhan dan regulatornya untuk terus mengealuasi diri. Mungkin juga karena di Pelabuhan Belawan ini tidak ada pihak yang berkepentingan. Misal orang tertentu menitip-menitip penumpang dan lain-lain,” katanya.
Hal sama disampaikan Manager Terminal Pelabuhan Belawan (PT Pelindo Regional 1), Irfandi. Dia menyampaikan pelayanannya bisa maksimal san akan terus ditingkatkan karena pihak Pelni, selaku pemilik penumpang tidak mengintervensi kerja mereka.
“Kami tegas pada siapapun. Penumpang yang tidak punya tiket, tidak bisa masuk pelabuhan. Apalagi naik ke kapal, dan pihak Pelni tidak mencampuri hal itu,” beber Irfandi. Pihaknya bertindak tegas semata-mata untuk pelayanan pada penumpang.
Bahkan saat ini, pihaknya menyiapkan 40 ruang inap bagi penumpang luar kota secara free yang hampir tidak ditemukan di pelabuhan manapun ditanah air. Plebuhannya juga dilengkapi ruang menyusui.
“Sekarang diberikan ruang wifi gratis yang ada sejak Januari. Yang mana sebelumnya itu berbayar,” bebernya. Hal lain yang dilakukan Pelabuhan Belawan untuk kepuasan penumpang misalnya menyiapkan Garbaralta 3 jam sebelum kapal sandar.
Pihaknya juga memisah jalur turun dan naik penumpang serta jalur porter (pengangkut barang) sehingga tidak mengganggu satu sama lain. “Porter juga kita seleksi dengan ketat. Ada batas usia, wajib pakai seragam dan sepatu. Bila tidak kami tidak izinkan bekerja,” beber Irfandi.
Kepala Seksi Angkutan Laut KSOP Utama Belawan, Nurlaili mewakili Kepala KSOP menyampaikan rasa syukurnya karena pengelolaan Pelabuhan Belawan bisa menjadi contoh bagi pelabuhan lain. Itu terjadi lantaran baik Pelni Medan dan Pelindo Belawan mau terus berkoordinasi mengevaluasi kerja mereka.