“Dan tahun ini memang generasi muda baik itu milenial dan Gen Z itu dari sisi pemilih lebih dominan,” katanya kepada FAJAR, Minggu, 25 Februari 2024.
Teguh berharap agar keterwakilan kaum milenial lebih banyak lagi ke depannya. Menurutnya Pemilu 2024 ini merupakan momentum yang bagus untuk kaum milenial maju.
“Karena kalau kita lihat presentasi di 2019 lalu pemudanya itu masih kurang. Tahun ini harapannya tingkat keterwakilan pemuda bisa meningkat,” harapnya.
Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Andi Luhur Prianto menuturkan, keberhasilan caleg muda milenial ini menembus ketatnya persaingan, harus dilihat secara proporsional.
Menurut Luhur, ada yang sudah punya pengalaman dan yang lainnya didukung oleh kekuatan politik kekuasan serta modal politik keluarga.
“Sebenarnya tokoh politik muda ini punya privilege yang berbeda dengan politisi muda lainnya. Mereka punya modal finansial yang besar, punya akses pada kekuasan formal, bahkan mereka bisa mengintegrasikan kegiatan pemerintahan dengan agenda politiknya,” katanya.
Luhur menambahkan, anak muda berhasil menundukkan lawan-lawan dari politisi kawakan, yang juga modal ekonomi politik besar.
“Kepada anak muda, kita berharap meraka merepresentasi aspirasi kita di Senayan,” tambahnya.
Pengamat Politik Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), Firdaus mengatakan, gerakan politik kaum millenial cukup fenomenal. Berhasil mewarnai perpolitikan kekinian bahkan berhasil melambung politisi senior.
“Mereka masif memasuki komunitas milenial dan mampu meyakinkan pemilih selain komunitas milenial,” ucapnya.