“Sampai saat ini pengembang itu ada sekitar 1.000 developer yang ada di dalam platform itu, dengan total 2.500 project developer itu tersebar di seluruh Indonesia,” tuturnya.
Dia berharap dengan adanyaa terobosan ini penjualan rumah dan penyaluran KPR bisa meningkat. “Target kita tahun ini untuk penyaluran KPR di Sulsel itu sebesar Rp980 miliar, baik komersial maupun subsidi, untuk subsidinya itu kita target semester satu ini bisa capai 3.500 unit proyek kita biayai,” katanya.
Ketua DPD REI Sulsel, Mahmud Lambang menuturkan bahwa terobosan yang ditawarkan BRI itu adalah hal yang sangat bagus untuk mendongkrak kinerja sektor properti di Sulsel. “Kita membangun rumah di Sulsel, tetapi kita bisa pasarkan dimana saja,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga bakal memasfikan kerja sama dengan BRI. Apalagi REI Sulsel berencana membangun kawasan baru, tentunya harus melibatkan banyak pihak, mulai dari pembiayaan untuk pengadaan barang maupun pembiayaan untuk sub kontraktor.
“Kita di REI ada 300 pengembang, 200 di antaranya yang membangun rumah subsidi. Kita harapkan semua pembiayaan ini di bantu dari BRI dan memang sekarang baru 40 persen anggota REI bekerja sama dengan BRI, tetapi kita akan terus tingkatkan lagi,” katanya. (sae/lin)
