Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar, Darwisman menuturkan bahwa perbankan syariah turut menunjukkan pertumbuhan yang positif pada posisi Desember. Hal ini tercermin dari aset perbankan syariah yang mengalami pertumbuhan.
“Jadi berdasarkan catatan kami aset perbankan syariah tumbuh sebesar 14,73 persen yoy menjadi Rp14,58 triliun,” ujarnya.
Lebih lanjut ia membeberkan, dari sektor penghimpunan DPK perbankan syariah mengalami pertumbuhan yang sangat tinggi yakni 18,89 persen yoy menjadi Rp10,22 triliun.
“Penyaluran pembiayaan yang juga tumbuh double digit sebesar 13,28 persen yoy menjadi Rp11,86 triliun,” ujarnya.
Lalu dari segi keamanan pembiayaan juga sudah sangat terjamin. Terlihat dari sisi intermediasi dan NPF yang berada pada level aman.
“Jadi tingkat intermediasi perbankan syariah berada pada level tinggi yakni 116,13 persen dengan tingkat NPF pada level aman 2,42 persen,” tuturnya. (sae/lin)