Gelembung Filter
Secara konseptual, echo chamber atau ruang gema adalah ekosistem kala seseorang hanya terpapar pada informasi yang memperkuat keyakinannya sendiri. Seolah-olah kita hidup dalam lingkungan tertutup yang hanya memantulkan dengung informasi yang seragam secara berulang-ulang hingga kita menganggapnya sebagai kebenaran.
Banyak orang sering menganggap ruang gema serupa dengan mekanisme filter bubble (gelembung filter). Namun, dalam artikel Echo Chambers and Epistemic Bubbles, C. Thi Nguyen dengan tegas membedakan kedua fenomena tersebut. Nguyen menyebut gelembung filter sebagai gelembung epistemik, yang merupakan struktur epistemik sosial di mana suara-suara relevan lainnya diabaikan, mungkin secara tidak sengaja. Sementara ruang gema adalah struktur epistemik sosial di mana suara-suara relevan lainnya secara aktif dikecualikan dan dianggap tidak kredibel.
Dalam mekanisme gelembung filter, algoritma menentukan konten berdasarkan perilaku online kita. Proses ini membuat algoritma memberikan informasi sesuai dengan klik dan pencarian kita, menyebabkan informasi relevan lainnya terabaikan. Hal ini mengakibatkan kurangnya paparan orang terhadap informasi dan argumen yang relevan.
Meski demikian, gelembung filter hanya menjauhkan anggotanya dari sumber informasi yang relevan, namun tidak mendesain pikiran anggotanya untuk menolak informasi dari luar. Gelembung filter membatasi akses ke pihak luar, tetapi tidak selalu mengubah kredibilitas mereka.
Sementara ruang gema bekerja secara berbeda dan sangat membatasi. Anggotanya tergantung pada satu sumber informasi, membuat mereka resisten terhadap informasi dari luar. Akibatnya, anggota ruang gema cenderung menyatakan bahwa informasi dari luar tidak dapat dipercaya. Hanya informasi yang beredar di dalam ruang gema dianggap dapat dipercaya.