English English Indonesian Indonesian
oleh

Ekonomi Sulsel Baru dan NTP

Tidak seperti produk industri atau produk lainnya yang dengan mudah diproduksi sepanjang tahun. Dominan produk pertanian membutuhkan waktu berproduksi. Bukan hanya itu ada waktu-waktu tertentu bisa melimpah dan pada waktu lain tidak ada sama sekali. Dalam kebijakan Sulsel Baru dipilih beberapa komoditas yang bisa berproduksi sepanjang tahun, seperti pisang, nanas, sukun, dan lain-lain. Sekali tanam akan berproduksi dalam waktu lama dan bisa diatur waktu tanam dan panen seperti halnya pisang.

Bagaimana mengatasi ketidakmampuan masyarakat dalam pembiayaan awal, atau selama tanaman belum berproduksi. Pemprov Sulsel menggenjot pendanaan yang berasal dari perbankan. Pola KUR (kredit usaha rakyat) yang dikelola oleh perbankan selama ini masih banyak yang kurang tersalurkan. KUR dengan bunga yang sangat rendah karena mendapat subsidi oleh pemerintah.

Melalui Dirjen OJK, orkestra KUR setiap saat menjadi topik arahan Pj Gubernur Sulsel. Ini perlu mengingat perbankan sangat detail pada hal-hal seperti risiko, kelayakan, kehati-hatian, jaminan, kepemilikan dan lain-lain.

Dalam kondisi normal sebagian besar petani sangat sulit mengakses dana perbankan karena alasan tersebut. Akhirnya banyak petani mengambil jalan pintas melalui rentenir, tengkulak, atau mengijonkan produk dengan harga sangat rendah.

Pemprov Sulsel melalui Bank Himbara dan juga Bank Sulselbar menyederhanakan dan memudahkan petani mengakses KUR. Bahkan khusus Bank Sulselbar yang merupakan bank terkecil telah menyiapkan satu triliun rupiah untuk tahun ini. Tanpa imbauan yang terus menerus (moral solution) dari pemerintah dan kepercayaan yang tinggi pada usaha tani akan sulit bagi petani mendapatkan modal usaha (bankable).

News Feed