FAJAR, MAKASSAR-Rektor Universitas Hasanuddin menyambut kunjungan The Australian Consulate General in Makassar yang dipimpin Mr. Todd Dias, (Consul General of Australia in Makassar). Pertemuan berlangsung di Ruang Rapat Rektor Lantai 8 Gedung Rektorat, Kampus Tamalanrea, pada pukul 13.30 WITA, Rabu (10/01).
Agenda utama pertemuan ini adalah untuk membahas inisiatif kolaboratif proyek Partnership for Australia-Indonesia Research (PAIR) Sulawesi kolaborasi Australia-Indonesia Centre (AIC), Ikatan Alumni Mahasiswa. Australia (IKAMA), dan persiapan kunjungan Minister Counsellor dari Kedubes Australia, dengan penekanan khusus pada program KONEKSI.
KONEKSI, sebagai inisiatif kolaboratif di sektor pengetahuan dan inovasi, bertujuan mendukung kemitraan antara organisasi Australia dan Indonesia untuk kebijakan dan teknologi yang inklusif dan berkelanjutan.
Didukung oleh Pemerintah Australia dan Indonesia, Program ini mempromosikan kemitraan pengetahuan yang adil dan memanfaatkan pengetahuan lokal untuk mengatasi tantangan sosial-ekonomi.
Dalam diskusi tersebut, turut hadir Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis Prof. Dr. Eng. Adi Maulana, S.T., M.Phil.,Sekretaris Universitas (Prof. Ir. Sumbangan Baja, M.Phill., Ph.D.), serta Dr. Alex Stephens dari Consulate General in Makassar dan Hasnawati Saleh, MSc., Ph.D., Coordinating PAIR Program (Partnership for Australia-Indonesia Research), dan Prof. Dr. Yusring Sanusi Baso, S.S., M.App.Ling (Dosen FIB).
Dalam kesempatan tersebut, Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., dalam sambutannya menyampaikan bahwa melalui proyek PAIR Sulawesi bukan hanya sekadar menjembatani dua negara, tetapi kita membangun jaringan pengetahuan yang menghubungkan orang-orang, ide, dan inspirasi.
“Melalui PAIR Sulawesi, kita dapat memberikan kontribusi tak terhingga pada perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi, serta mendorong pertumbuhan sosial-ekonomi yang berkelanjutan di kedua negara,” Jelas Prof. JJ
Mr. Todd Dias, Consul General of Australia in Makassar, menyampaikan kegembiraannya atas hubungan baik yang terjalin. Kunjungan ini bukan hanya sekadar pertemuan, tetapi merupakan langkah konkret dalam memperkuat hubungan bilateral dalam bidang pendidikan dan inovasi.
Lebih lanjut dalam kunjungan tersebut, memperdalam pembahasan mengenai pengembangan program kerja sama yang akan dijalin antara Universitas Hasanuddin dan pemerintah Australia. Dalam pertemuan ini, fokus utama adalah merinci rancangan program kerja sama yang akan memberikan manfaat maksimal bagi kedua belah pihak.
Memastikan bahwa program kerja sama yang dirancang tidak hanya memenuhi kebutuhan pendidikan dan riset saat ini, tetapi juga memiliki dampak positif dalam jangka panjang.
Keterlibatan aktif dari kedua belah pihak, baik dari Unhas maupun pemerintah Australia, menjadi kunci keberhasilan untuk menciptakan kerja sama yang berkelanjutan dan bermakna. (*)