MAKASSAR, FAJAR — Perekonomian dan inflasi Sulsel terus menunjukan tren yang positif. Hal tersebut yang membuat Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel dan Bank Indonesia (BI) Sulsel terus komitmen perkuat kolaborasi.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda menuturkan melihat tren perekonomian dan inflasi Sulsel di 2023 yang terus membaik membuat pihaknya ingin terus mempertahankan hal tersebut. Maka dari itu berbagai upaya dan trobosan akan dilakukan.
“Kami berkomitmen untuk melanjutkan sinergi yang telah terbangun dan mendukung program-program strategis dari pemprov Sulsel khususnya dalam membangun perekonomian Sulsel,” ucapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa terkait pengendalian inflasi daerah, sinergi yang baik antara pihaknya bersama jajaran pemerintah daerah baik di Provinsi maupun Kabupaten/Kota di Sulsel dalam forum Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) telah membuahkan hasil yang sangat baik.
“Hal itu terlihat pada laju inflasi gabungan 5 kota IHK di Sulsel yang terus menurun dari 5,77 persen (yoy) pada 2022 menjadi 2,81 persen (yoy) diakhir 2023, atau terkendali dalam kisaran target inflasi nasional 3±1 persen (yoy),” katanya.
Maka dari itu ke depan, berbagai upaya untuk memperkuat ketahanan pangan serta menjaga kestabilan harga bahan pokok akan menjadi salah satu program prioritas utama dan perlu terus ditingkatkan.
“Jadi serangkaian hal tersebut akan kita perkuat agar perekonomian Sulsel bisa terus bertumbuh seiring dengan inflasi yang terus terjaga,” ujarnya.