Oleh: Airah Amir*
Teknologi komunikasi datang dengan wajah ganda. Pemakai yang mesti memberinya nilai dan makna.
Keadaban dalam era digital diperlukan dalam menyelami perkembangan teknologi serba digital. Apalagi, waktu yang dihabiskan untuk screen time orang Indonesia berada pada kisaran 5,7 jam sehari yang merupakan screen time paling tinggi dibandingkan negara lainnya di dunia. Itu berdasarkan data dari firma riset data.ai pada 2022.
Screen time merujuk pada jumlah waktu yang digunakan seseorang selama berinterakasi dengan layar elektronik, seperti gawai alias smartphone, tablet, komputer, televise, dan perangkat lainnya. Istilah ini umum digunakan terutama oleh anak dan remaja, tetapi dapat juga pada semua kelompok usia.
Teknologi yang sangat cepat dalam hal komunikasi dan penyebaran informasi memerlukan keadaban agar waktu terpakai secara efisien. Sebagai fakta, 30 tahun yang lalu pesan singkat dalam bentuk pesan pendek alias short message service (SMS) telah diperkenalkan pertama kali dan saat ini satu platform media sosial seperti WhatsApp saja dapat mengirimkan lebih dari 100 miliar pesan per hari.
Dalam era digital yang kian berkembang, terdapat perbandingan jauh antara screen time dan quality time. Sejak pandemi Covid-19 pada 2020, terjadi peningkatan interaksi layar pada televisi, aplikasi di gawai, dan penggunaan media sosial. Pandemi telah berlalu, namun interaksi digital di berbagai kalangan masihlah tinggi bahkan perilaku screen time yang berlebihan masih saja terjadi.