English English Indonesian Indonesian
oleh

Transformasi Layanan Marine dan Ekspansi Bisnis SPJM

“Tidak ada lagi pelayanan face to face di bisnis pemanduan dan penundaan, semua proses mulai dari order sampai dengan nota sudah terdigitalisasi,” lanjut Rachmat.

Sistem ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu pertama, multi lokasi atau dapat digunakan untuk mendukung pengoperasian layanan kapal di semua pelabuhan dan tersentralisasi. Kedua, arsitektur sistemnya berbasis teknologi Cloud dengan tingkat availabilitas yang tinggi dan cepat dalam deployment (pemanfaatannya).

Ketiga, sistem ini sangat adaptif dan efektif, sehingga sistem operasi sesuai proses bisnis layanan kapal yang fleksibel dengan dukungan pengembangan yang berkesinambungan.

Phinnisi dibangun dan dapat diintegrasikan dengan National Logistic Ecosystem (NLE) sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia untuk memangkas birokrasi. Kolaborasi strategis ini diharapkan dapat membantu tujuan pemerintah untuk menyederhanakan proses logistik yang dapat berdampak positif bagi para pemangku kepentingan.

Lokasi Phinnisi telah terimplementasi adalah Pontianak, Palembang, Dumai, Makassar, Tanjung Perak dan Gresik, Tanjung Wangi, Bengkulu, Tanjung Emas, Tanjung Intan, Cirebon, Banjarmasin, Bitung, Pantoloan, Kendari, Benoa, Ambon, Sorong, Merauke, Kupang, Tarakan, Nunukan, Lembar, Jambi, Tanjung Pinang, Kuala Tanjung, Tanjung Balai Karimun, Tanjung Balai Asahan, bengkalis, Pangkal Balam, Sei Pakning dan Perawang, Sambu dan Nipah, Lhokseumawe, dan Malahayati. (ams)

News Feed