FAJAR, MAKASSAR-Dewan Kesenian Sulawesi Selatan (DKSS) kembali menunjukkan eksistensi setelah vakum 22 tahun. DKSS mulai vakum sejak 2001, tahun ini kembali diaktifkan. Hal ini ditandai dengan diselenggarakannya musyawarah besar luar biasa (Mubeslub).
Ketua Panitia Mubeslub DKSS, Arifin Manggau mengatakan DKSS merupakan wadah untuk para seniman, budayawan, dan UKM Seni. Sehingga sangat dibutuhkan untuk menjadi penyambung antara masyaraka seni dengan pemerintah.
Hal ini tercermin pada tema yang diangkat dalam Mubeslub “Reaktualisasi DKSS menuju lembaga refresentatif dan bermartabat”.
“Dewan kesenian harus ada di Sulsel untuk menyambut Undang-undang pemajuan kebudayan. Harus ada lembaga yang representatif untuk mengawal hal itu,” kata Arifin saat ditemui di pembukaan Mubeslub di Gedung Mulo, Jumat, 22 Desember 2023.
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Sulsel, Andi Munawir mengatakan Pemprov Sulsel sangat mendukung kembalinya DKSS yang merupakan wadah untuk lembaga kesenian, budayawan, dan cendikiawan. Sehingga, eksistensinya dibutuhkan untuk kemajuan Sulsel.
“Perekonomian harus dikembangkan, bukan hanya bertumpuh pada sektor pertanian, jasa, dan pertambangan.Namun juga harus ditopang dengan ekonomi kreatif dan kebudayaan,” bebernya. (edo/lin)