FAJAR, MAKASSAR — Generasi muda Indonesia harus menjadi garda terdepan dalam antisipasi terhadap bencana alam. Hal ini merujuk data World Risk Report 2022 yang dirilis Bündnis Entwicklung Hilft dan IFHV of the Ruhr-University Bochum, di mana Indonesia berada pada posisi ketiga negara rawan bencana di Dunia. Masalah inilah yang menjadi perhatian khusus lembaga Generasi Milenial Independen Indonesia (Gemini).
Peran pelajar dan generasi milenial dianggap penting dalam antisipasi maupun kontribusi terhadap potensi bencana yang dapat terjadi kapan saja. Atas dasar tersebut Gemini menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Siaga Bencana yang bertema “Edukasi Peran pelajar/generasi milenial terhadap siaga bencana.”
Pelatihan Siaga Bencana bagi para pelajar dan generasi milenial di Sulsel ini berlangsung di Hotel Lynt, Jl. Hertasning, Makassar, Minggu (19/11/2023).
Founder Gemini Nurjannah mengatakan, kegiatan pelatihan ini sebagai wujud dari semangat dan misi Gemini yang peka terhadap isu-isu sosial.
Menurut Nurjannah, sebagai negara yang rawan bencana, kita tentunya harus siap menghadapi berbagai kemungkinan di luar ekspektasi yang akan terjadi dari berbagai sisi alam. Salah satunya adalah bencana yang sering terjadi di luar kendali manusia.
“Dengan demikian Negara harus turut terlibat untuk memberi perlindungan pada setiap warga negaranya. Para pemangku kebijakan harus mampu mewujudkan sejumlah upaya penanggulangan bencana untuk menjadi suatu manajemen terpadu menghadapi berbagai ancaman bencana, dalam hal ini juga untuk menjaga dan merawat kearifan lokal yang sudah sejak lama dilestarikan,” ujar Nurjannah.