“Ada sebuah sekolah di desa ini yang sampai saat ini mengalami permasalahan mengenai pendidikan yakni Madrasah Aliyah Sicini,” ujarnya.
Kata dia, Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) yang merupakan wadah pendidikan bagi anak belum mereka dapatkan di desa tersebut. Hal ini terjadi karena pendidikan tingkat SMA/SMK hanya berada pada Kecamatan Parigi dan Ibu Kota Kecamatan.
Dengan kondisi demikian hadirlah Madrasah Aliyah Sicini yang merupakan sebuah yayasan dari Karaeng Toa Sicini yang ada di wilayah Kecamatan Parigi, Desa Sicini, Kabupaten Gowa.
“Menurut data yang ada sampai saat ini tidak ada satupun SMA/SMK yang berdiri pada Desa Sicini sehingga banyaknya anak yang tidak melanjutkan pendidikan tingkat SMA/SMK,” katanya.
Oleh karena itu, Madrasah Aliyah hadir untuk memberikan pendidikan lanjutan pada anak yang pernah mengalami putus sekolah. Akan tetapi, ada beberapa permasalahan yang ditemukan diantaranya masih kurang Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai tenaga pengajar di Madrasah Aliyah Sicini yang mengakibatkan terhambatnya proses belajar mengajar siswa.
Dan kurangnya sarana dan prasarana yang bisa membantu menumbuhkan semangat belajar siswa, seperti ruang kelas yang kondisinya masih dalam kondisi tidak memungkinkan, serta kurangnya buku-buku yang memuat mata pelajaran siswa
“Dengan kondisi yang dihadapi oleh Madrasah Aliyah ini mendorong Mahasiswa kami dari Institut Teknologi dan Bisnis Maritim (ITBM) Balik Diwa di antaranya A Virati Syamda, Syahrir, Andi Haeril Akbar, Nur Rabiah, Nur Aisyah Sabani melakasanakan program pengabdian masyarakat yang diadakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi di sekolah tersebut,” ujarnya.