“Tapi jangan gunakan politik pecah belah yang bisa membuat masyarakat menjadi korban, dan itu sering saya sampaikan,” sambungnya menegaskan.
Di sisi lain, Kapolri juga mengajak Unhas mengambil peran dalam mendukung pelaksanaan Pemilu damai di Indonesia. Selalu sampaikan hal-hal menyejukkan terkait persatuan dan kesatuan bangsa. “Saya ingin Unhas juga menyampaikan pesan tersebut bahwa perbedaan boleh ada, tapi jagalah persatuan dan kesatuan,” imbuhnya.
Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa, menyampaikan terima kasih kepada Kapolri. Menurut dia, pesan-pesan yang disampaikan orang nomor satu di Polri itu sesuai dengan cita-cita yang juga diinginkan Unhas.
“Kepentingan kita semua untuk mengawal bangsa kita meraih cita-citanya dan tidak menjadi bangsa yang gagal. Seperti yang disampaikan Kapolri tadi, beliau tidak ingin kita masuk kesitu,” katanya.
Termasuk, lanjut sang rektor, saat Kapolri mengajak semua pihak untuk menjadi teman, sahabat, saling membantu antar sesama rakyat Indonesia. “Bahwa tidak ada yang sempurna, itu jelas. Polisi pun kalau ada yang kurang akan diperbaiki, dan polisi selalu siap bersama masyarakat dalam kondisi apapun untuk membangun bangsa,” tuturnya.
Ia pun menegaskan, bahwa mahasiswa Unhas termasuk putra-putri terbaik yang akan selalu mengedepankan kearifan lokal untuk betul-betul mempersiapkan generasi pemimpin bangsa. Saat ini dan kedepan, agar supaya masyarakat dapat terhindar dari berbagai masalah. “Sebagaimana banyak ancaman yang dipaparkan termasuk perpecahan diantara sesama masyarakat,” tandasnya. (maj/*)