Oleh: Marsuki
(Guru Besar FEB Unhas dan Komisaris Independen BSSB)
FAJAR, MAKASSAR — Dalam masa transisi pemerintahan Provinsi di Sulsel, Pj. Gubernur berusaha merealisasikan beberapa target prioritas program pembangunan sesuai Visi dan Misi Gubernur sebelumnya melalui beberapa penekanan program kerja jangka pendek yang dianggap dapat direalisasi.
Diharapkan program kerja tersebut dapat mengantarkan perekonomian Sulsel siap menghadapi Pemilu Raya 2024 dan terutama dapat menjadi fondasi yang baik saat pemerintahan baru terpilih.
Salah satu cara yang dianggap dapat merealisasikan berbagai target program kerja Pj. Gubernur yaitu berupaya mengoptimalkan peran investasi dalam pembangunan di Sulsel. Hal tersebut relevan dengan rencana besar pemerintah nasional yang telah mendeklarasikan bahwa untuk mengantarkan Indonesia bisa sebagai salah satu negara maju tahun 2045, hanya jika investasi dijadikan tulang punggung pembangunan negara.
Kerangka pemikiran tersebut sesuai literatur pembangunan ekonomi, diantaranya teori Harrord-Domar (Steady state growth), dan telah berhasil diimplementasi negara-negara maju, dan kini oleh beberapa negara dengan kategori cepat berkembang, diantaranya Vietnam, India, dan Thailand.
Terkait hal tersebut, Pemprov. Sulsel tanggal 4 ktober 2023 lalu melakukan acara besar, South Sulawesi Investment Forum 2023 (SSIF-2023) dengan tema Reinforcing The Downstream Industry and Circular Economy. Melibatkan para pemangku kepentingan strategis dari pusat dan daerah, melalui penyampaian beberapa materi diskusi, baik dari Pemerintah Pusat, Bank Indonesia, Pejabat daerah Sulsel, maupun pihak pelaku investasi PLN. Berikut ini serta tulisan lanjutannya akan mencoba mendeskripsikan secara sederhana beberapa informasi penting yang disampaikan para pihak staretegis untuk diketahui publik.