OLEH: dr. Nirwana Fitriani Walenna, Ph.D, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Rambut rontok adalah masalah umum yang mempengaruhi pria dan wanita dari segala usia. Rambut rontok dapat menjadi sumber stres dan rasa malu, serta dapat berdampak signifikan terhadap harga diri dan kepercayaan diri seseorang. Rambut rontok dapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk faktor genetik, ketidakseimbangan hormon, dan kekurangan nutrisi. Genetika memainkan peran penting dalam kerontokan rambut, dan riwayat keluarga menjadi prediktor kuat terjadinya kebotakan baik pada pria maupun wanita. Ketidakseimbangan hormon, seperti yang disebabkan oleh gangguan tiroid atau menopause, juga dapat menyebabkan kerontokan rambut. Kekurangan nutrisi, terutama yang mengandung zat besi, zinc, dan biotin, juga dapat menyebabkan rambut rontok.
Ada sejumlah pengobatan dan strategi pencegahan yang tersedia untuk rambut rontok. Obat topikal, seperti minoxidil, biasanya digunakan untuk mengatasi rambut rontok. Minoxidil adalah vasodilator yang meningkatkan aliran darah ke kulit kepala dan meningkatkan pertumbuhan rambut. Obat oral, seperti finasteride, juga digunakan untuk mengatasi rambut rontok. Finasteride bekerja dengan menghalangi produksi dihidrotestosteron (DHT), hormon yang berkontribusi terhadap kerontokan rambut. Operasi transplantasi rambut dan prosedur kosmetik lainnya, seperti mikropigmentasi kulit kepala, juga efektif dalam mengatasi kerontokan rambut. Selain itu terdapat juga terapi terbaru yang masih dalam tahap penelitian yaitu terapi laser dan injeksi Platelet Rich Plasma (PRP).